Kamis, 21 Januari 2010

Berhenti Sejenak

Cerita tentang nelayan adalah cerita klasik yang kebenarannya perlu kita renungkan.
Suatu hari ada seorang pengusaha sukses sedang berlibur ke sebuah kampung nelayan.
Ketika sedang berjalan-jalan di pesisir pantai, dia melihat seorang nelayan sedang santai, tiduran di bawah pohon dan menikmati suasana pantai. Pengusaha ini berpikir, time is money, waktu adalah uang, tapi kenapa orang ini malas sekali, buang waktu hanya untuk bermalas-malasan, bukannya melaut mencari ikan. Kemudian terjadilah percakapan berikut

“Wahai nelayan, apa yang Anda lakukan ? Kenapa Anda tidak melaut ?”
“Saya sudah melaut semalam dan saya perlu beristirahat”
“Kalau Bapak melaut lagi, Bapak pasti akan mendapatkan banyak ikan”
“Lalu ?”
“Tentu saja Bapak akan mendapatkan banyak uang dari penjualan ikan itu dan Bapak bisa membeli perahu baru yang lebih besar”
“Lalu ?”
“Dengan perahu itu, Bapak akan mendapatkan lebih banyak uang untuk membeli perahu kedua”
“Lalu ?”
“Pendapatan Bapak akan semakin banyak. Bapak bisa menghasilkan banyak uang kemudian bisa membeli perahu ketiga, keempat dan seterusnya”
“Lalu ?”
“Jika perahu Bapak sudah banyak, Bapak bisa menyewakannya pada nelayan lain, sehingga Bapak tidak perlu melaut lagi.”
“Lalu ?”
“Bapak bisa hidup dengan tenang dan bersantai”

Nelayan itu kemudian tersenyum dan berkata
“Menurut Bapak, apa yang sedang saya lakukan sekarang ?”

[spoiler name="Pesan Moral"]Apa yang dikatakan pengusaha itu memang baik, Namun apa yang dilakukan nelayan itu justru mengajarkan kita tentang satu hal, bahwa hidup itu harus seimbang. Kita perlu sejenak berhenti dari rutinitas pekerjaan, menikmati segarnya udara pagi, indahnya mentari, kicauan burung-burung dan harumnya bunga-bunga yang sedang mekar. [/spoiler] [spoiler name="Penting"]Dan jangan pernah lupa bahwa kita diciptakan oleh Allah adalah untuk beribadah kepada-Nya.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” [TQS Adz-Dzaariyaat:56]
Ketika mendengar panggilan Adzan, hentikan segala aktivitas pekerjaan Anda, dan penuhi panggilan-Nya. Kesuksesan Anda, hanya Dia lah yang menentukan.

Tidak ada komentar: